Unknown
 On Thursday, 26 July 2012
Diduga milik Firaun Den, raja dinasti pertama. Di mana bahtera Nuh?
Dalam sebuah ekspedisi di
 Mesir, arkeolog Prancis menemukan perahu kayu berusia 5.000 tahun. 
Penemuan penting itu diperoleh di kawasan Abu Rawash di sebelah barat 
Kairo.
Menteri Barang Purbakala Mesir, Mohammed Ibrahim 
mengatakan kapal itu berasal dari era kekuasaan para Firaun. "Berasal 
dari era Firaun Den, salah satu raja dari dinasti pertama," kata dia 
seperti dimuat Daily Mail. 
Kapal tersebut memiliki 
panjang enam meter dan lebar 1,5 meter. "Ditemukan dalam kondisi baik," 
tambah dia. Meski demikian, perahu tersebut memerlukan rekonstruksi 
sebelum bisa dipajang di museum. 
Meski bentuknya kapal, perahu 
matahari tidak dimaksudkan untuk berlayar di perairan. Fungsinya, ikut 
dikuburkan bersama para mendiang penguasa Mesir. Para Firaun di masa 
lalu yakin perahu akan membawa mereka yang bangkit dari kematian kepada 
Dewa Matahari Ra di kahyangan. Itu mengapa perahu matahari cenderung 
awet.
Menurut Middle East Online,
 lembaran papan perahu matahari itu diangkut ke Museum Nasional 
Peradaban Mesir, untuk direstorasi. Koleksi itu baru akan dipamerkan 
tahun depan.
Penemu perahu matahari adalah para arkeolog Prancis yang bekerja untuk French Institute of Oriental Archaeology (IFAO). Para ahli sudah lama melakukan ekskavasi di Abu Rawash, sejak awal tahun 1900-an.
Itu bukan perahu matahari pertama yang ditemukan. Para tahun 1954, para arkeolog Mesir menemukan perahu matahari sepanjang 43 meter diduga milik Firaun Khufu, yang dibuat dari kayu cedar di Piramida Giza. Kapal berusia 4.500 tahun itu kini dipamerkan dekat piramida.
Penemu perahu matahari adalah para arkeolog Prancis yang bekerja untuk French Institute of Oriental Archaeology (IFAO). Para ahli sudah lama melakukan ekskavasi di Abu Rawash, sejak awal tahun 1900-an.
Itu bukan perahu matahari pertama yang ditemukan. Para tahun 1954, para arkeolog Mesir menemukan perahu matahari sepanjang 43 meter diduga milik Firaun Khufu, yang dibuat dari kayu cedar di Piramida Giza. Kapal berusia 4.500 tahun itu kini dipamerkan dekat piramida.
Kapal milik Firaun Khufu 
adalah salah satu yang tertua, terbesar, dan paling awet dari masa lalu.
 Diidentifikasi sebagi kapal utuh tertua dunia. 
Bahtera Nuh terus dicari
Sementara, para ahli masih terus mencari keberadaan bahtera Nabi Nuh. Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi menyelamatkan umat manusia dan mahluk lainnya.
Meski belum dipastikan, sejumlah klaim dibuat. Salah satunya pada 26 April 2010 kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International'.
Mereka mengklaim 
menemukan sisa-sisa perahu Nabi Nuh berada di ketinggian 4.000 meter di 
Gunung Agri atau Gunung Ararat, di Turki Timur. Bahtera Nuh terus dicari
Sementara, para ahli masih terus mencari keberadaan bahtera Nabi Nuh. Dikisahkan, sekitar 4.800 tahun lalu, banjir bandang menerjang bumi. Sebelum bencana mahadahsyat itu terjadi, Nabi Nuh -- nabi tiga agama, Islam, Kristen, dan Yahudi, diberi wahyu untuk membuat kapal besar -- demi menyelamatkan umat manusia dan mahluk lainnya.
Meski belum dipastikan, sejumlah klaim dibuat. Salah satunya pada 26 April 2010 kelompok peneliti dari China dan Turki yang tergabung dalam 'Noah's Ark Ministries International'.
 
Terima kasih atas kunjungan anda, semoga postingan saya bermanfaat. Tolong berikan pendapat anda tentang postingan saya.


