ACCorporation

Mengikuti jejak Facebook, Twitter CEO mengatakan perusahaan sedang mengembangkan sebuah fitur baru Tweet History yang akan membiarkan pengguna mendownload semua tweets yang pernah mereka posting ke jaringan sosial(Twitter). Twitter sedang mengembangkan sebuah alat baru yang akan membiarkan pengguna mengekspor riwayat Tweet mereka secara keseluruhan. Mencakup tweet yang memalukan bahkan tweet yang tak ingin di ingat lagi.
Seperti yang dikutip dari CNET. “Kami sedang bekerja pada sebuah alat agar pengguna dapat mengekspor semua tweets mereka,” kata CEO Twitter Dick Costolo dalam pertemuan dengan The New York Times kemarin. “Anda akan dapat men-download file darinya.”
Sampai sekarang, pengguna hanya dapat menelusuri kembali sampai beberapa ribu posting terakhir. Dan meskipun situs pihak ketiga dan aplikasi memungkinkan pengguna mendapatkan cadangan tweets mereka, mereka bisa menjadi mahal atau rumit. Beberapa situs pihak ketiga seperti Politwoops memungkinkan pengguna hanya bisa melihat tweets dari orang-orang tertentu, seperti politisi.
Menurut The New York Times, media sosial lainnya seprti Facebook telah meluncurkan sistem cadangan bagi penggunannya. Pertumbuhan popularitas Twitter dan transisi ke sebuah berita internasional dan jaringan komunikasi telah jelas menciptakan permintaan untuk tipe yang sama yaitu fitur ekspor.
Meskipun Fitur Tweet History ini akan membiarkan pengguna melihat tweet mereka sendiri, Costolo mengatakan kepada Times bahwa ia tidak akan membiarkan orang menjelajahi backlogs user lain. Hal ini penting karena perusahaan sedang di tengah gugatan dengan Negara Bagian New York atas catatan Tweet dari pengunjuk rasa Menempati Wall Street, di mana jaringan sosial menolak menyerahkan sejarah pengunjuk rasa itu.
Costolo tidak memberitahu The New York Times kapan Fitur Tweet History tersebut akan tersedia tetapi dia menegaskan itu sedang dalam pengerjaan.